Baper Episode 1; Mendadak Duo Pendekar Pulang Malam

Namanya juga kerjaan, suami isteri punya profesi jadi tukang komputer a.k.a programmer yang bertugas memastikan setiap aplikasi selalu dalam keadaan always on. Cerita Baper Episode 1 diawali di Hari Selasa, 5 April 2016 lalu. Kita berdua sudah niat bakalan pulang teng langsung go untuk meluangkan waktu bermain dengan Ifa. Namun sore menjelang, tetiba aja sang suami ada panggilan meeting dadakan dan sang isteri kebagian kerjaan dari temuan error hasil testing aplikasi yang kudu harus diselesaikan saat ini juga; ini aplikasi mesti ini itu dan harus begini begitu. Yaaa sudahlah ya, akhirnya dikerjain juga sambil setengah pikiran ke Ifa. Lama kelamaan kerja sambil manyun-manyun lalu sedih bercampur kangen pengen buru-buru pulang.

Kenapa kok jadi Baper?

Sebenernya ini bukan yang pertama kali pulang telat dan ga tahu juga kenapa kali ini jadi Baper. Apa karena memang sudah terbawa emosi senang mau pulang cepat main Ifa dan tiba-tiba jadi batal? Atau merasa bersalah karena tidak menepati  janji pulang lebih cepat dari hari sebelumnya sama Ifa. Entahlah.

Tepat pukul 20.00 WIB, kerjaan beres juga dan duo pendekar ini akhirnya pulang, seperti biasa perjuangan lanjut menunggu bus. Sepanjang jalan di bus cuma bisa mikirin ini kelak gimana ya? Kasian Ifa yang sering ditinggal, ketemu cuma malam dan subuh udah ditinggal kerja lagi. Sembari telinga mendegar musik dari pengamen jalanan di bus, pikiran aku melayang dengan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab sampe akhirnya ketiduran (harap maklum, pendekar kecapaian).

Setelah melalui perjalanan yang rasanya bertahun-tahun, akhirnya sampai di rumah. Rutinitas setelah pulang dilakukan dengan penuh ketidaksabaran, mencuci piring, mencuci botol ASI dan persiapan masak MPASI Ifa. Akhirnya, selesai! saatnya menjemput Ifa, dan saat itu sudah pukul 23.30 WIB @.@. Sesampainya di rumah Oma Opa,  Ifa lagi main ditemanin oma, opa, dan dua onty cantik. Alhamdullilah, Ifa masih tertawa dan berada di lingkungan yang menyayanginya.

Maafin Ayah dan Bunda ya, nak..

Ayah dan Bunda sayang Ifa..

Leave a Reply