Semarang.. Tujuan wara wiri duo pendekar dan Ifa mengawali tahun 2017. Mengapa Semarang? Yaaa seperti yang lalu lalu, tujuan travelling kita untuk kesekian kalinya karena ada pernikahan. Keempat kalinya Ifa travelling keluar kota karena ada yang nikah, sepertinya sudah boleh yaa dijuluki ‘bayi kondangan’. Bedanya kali ini kita bukan cuma tamu undangan, tetapi jadi keluarga yang ikut merayakan kebahagiaan pasangan baru. Om nya Ifa, saudara bungsu dari pendekar jagoan melepas lajang tahun ini. Berhubung calon tercinta berasal dari Kendal. Jadilah kami plesiran ke Semarang dan Kendal.
Keluarga Duo Pendekar On Duty!
Pertama kali menginjakan kaki kita kita ini di Semarang halag pada awal Bulan Oktober 2016. Waktu itu kita mau ngerasain tipikal perjalanan para esmod yang super sibuk meeting. Satu hari Jakarta – Semarang – Kendal – Semarang – Jakarta.
Berangkat Sabtu pagi dari Jakarta, tiba di Semarang, langsung lanjut perjalanan darat satu setengah jam ke Kendal. Selesai acara lamaran langsung balik lagi ke Jakarta. Gayaaaa bener dah hahaha.. bukan apa-apa sih sebenernya, tapi karena duo pendekar sudah tidak punya cuti yang nyisa akhirnya (terpaksa) kita PP.
Sabtu pagi, acara siap-siap dimulai.. kebiasaan lama yang belum bisa diubah, packing dilakukan hanya 3 jam sebelum berangkat ke bandara. Tetap sama seperti perjalanan sebelum-belumnya, bawaan kami buanyaak, termasuk cemilan dan makanan Ifa selama nunggu di Bandara nanti. Aku; pendekar isteri memutuskan seragam kaos warna orange untuk mengawali perjalanan kali ini. Sekitar pukul 05.00 WIB kami cus menuju bandara. Hooooaam, ngantuknyaa @.@
Keberangkatan kita bersama maskapai singa JT504 ini dijadwalkan pada pukul 08.00 WIB, wara wiri yang tergolong pagi, sembari menunggu panggilan keberangkatan, Ifa membekali perut mungilnya dengan mashed potato keju (bekel dari rumah) plus lemper ayam. Sehaaat, Nak!



Alhamdullilah waktu tempuh Jakarta – Semarang kira-kira 1 jam 5 menit dilalui dengan lancar, Ifa bobok nyenyak walaupun AC pesawat saat itu kurang bersahabat sehingga tidak mampu menahan keringat T_T. Begitu sampai di Bandara Achmad Yani, ga pake lama kami dijemput sama calon manten, Om nya Ifa ke tempat penginapan.

Penginapan sengaja disewa buat tempat kumpul sementara sekaligus lepas lelah sejenak sebelum lanjut ke Kendal. Di penginapan, ternyata sudah menunggu pasukan bude dan uwak Ifa dari Bandung. Selama satu jam kami lalui dengan banyak hal diantaranya; aku dan pendekar bebersih badan dan ganti baju, mandiin Ifa, melakoni adegan kaget beneran karena banyak noda pink gegara Ifa mainan lipstik bunda (entah sejak kapan mainan lipstik; sekarang bunda ga bisa pake lipstik buat acara lamarannya @.@), dan akhirnya terpaksa mengganti kostum Ifa, terakhir mengisi perut duo pendekar dengan beberapa snack. Saatnya menuju Kendal untuk acara lamaran. Huff, Ifaa.. Ifaa..

Perjalanan ke kendal, Desa Blimbingan kami lalui dengan menyewa mobil elf. Dan kembali lagi bersyukur, perjalanan dilalui dengan lancar dan termasuk sangat lancar karena beruntung bisa mendapatkan supir yang mengerti jalan dengan kompetensi menyetir yang luaar biasa.. mobil sebesar elf bisa lincah melalui jalan kecil dengan kontur yang menanjak dan menurun. Hanya sengan 1 jam 30 menit, kami semua sampai di Kendal dengan selamat.
Sesampainya di rumah calon manten perempuan, acara lamaran dimulai, perkenalan, kedua pihak menyatakan maksud, kesepakatan dan diakhiri dengan makan siang. Horrreeey.. trus lanjut kemana yaaa?
Melipir ke Sam Poo Kong
Nah.. berhubung cuma satu hari kesana dan acara padat akhirnya kita nda persiapan itenerary, dan jujur aja ga niat kemana-mana. Tapiiiiii.. pada kenyataanya waktu sampe Semarang sayang juga kalo ga mampir kemana gituuu. Selesai lamaran kita singgah bentar ke Kuil Sam Poo Kong. Pertama kali melihat kuil ini, kesan pertama megah dan meriah, karena didominasi oleh warna-warna cerah seperti merah, kuning dan orange. Suasana saat kami kesana cukup ramai tapi tidak akan mematikan semangat buat gaya didepan kamera.

Semarang itu panas saudaraaaa, kayaknya next kalau kemari kudu bawa kaos aja yang super duper ekstra adem dan penyerap keringat.. Keringat laris manis, tapi kadung nangung akhirnya dinikmati aja wisata kita kali ini beserta hawa panasnya. Di Sam Poo Kong, yang merupakan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok yang bernama Zheng He/ Cheng Ho, luas dan megah, terdiri dari beberapa sembahyang (namanya klenteng kali ya). Dari pintu masuk, sebelah kiri ada pohon besar yang dibawahnya terdapat kandang ular sanca besarta penghuninya; seekor ular sanca dan tak jauh didepannya ada kandang ayam besarta penghuninya; seekor ayam ^^. Tampak bersih dan terawat. Ifa takut takut malu melihat ular dan ayam. Lanjut ke sisi kanan, ada lahan luas dengan beberapa patung-patung yang gagah. Aku tertarik dengan patung-patung yang ada disana, dibuat dengan detail yang bagus, mengingatkan aku pada film-film kung fu mandarin hahaha.






Puas dengan jeprat jepret di Sam Poo Kong, kita lanjut wara-wiri mencari ‘sedikit’ oleh-oleh buat yang di Jakarta. Waktu terbatas dengan jadwal penerbangan ke Jakarta dan kereta ke Bandung, akhirnya kita hanya mencari oleh-oleh ke tempat terdekat dengan kuil. Hap hap.. beres dengan oleh-oleh, kita makan malam dulu. Ternyata keringat bikin selain bikin cepet haus juga bikin cepet lapar hahaha.


Perjalanan masih panjang, sebelum rombongan Bandung menuju stasiun kereta, supir membawa kami ke bandara terlebih dahulu. Mengantar kami yang mau ke Jakarta. Perpisahan dan ritual say goodbye dengan bude, uwak nya Ifa, dan kaka dimas serta kaka zahra dilalui dengan disingkat karena mengejar waktu. Bye bye Semarang, selesai wara-wiri kita kali ini, dan kita ketemu lagi nanti saat acara pernikahan om ^^
Lanjut duty berikutnya, cerita acara pernikahan om.. (bersabar menunggu waktu luang untuk cerita)..