Kapan Bayi Laki-Laki Sunat atau Sirkumsisi?
Berawal dari membaca status seorang teman dimedia sosial mengenai putranya berusia tujuh tahun harus disunat karena infeksi saluran kemih membuat aku bertanya ke dr. Erlin Juwita, Sp.A. bersamaan saat imunisasi bulan kelima Captain Apip mengenai kapan sebaiknya anak laki-laki sunat atau sirkumsisi?
Menurut dr. Erlin, waktu terbaik bayi laki-laki disunat atau disirkumsisi sebelum usianya 12 bulan bahkan semakin dini semakin baik. Terdengar menakutkan ya? Bayi yang masih kecil harus berhadapan dengan pisau operasi. Namun ternyata menurut beliau disaat usia tersebut, pembuluh darah masih kecil sehingga pendarahan akan lebih sedikit, dan proses penyembuhan juga akan lebih cepat. Sunat atau sirkumsisi membuat penis lebih mudah dibersihkan dan menurunkan resiko penyakit infeksi saluran kemih.
Pada kasus medis Phimosis, sunat atau sirkumsisi menjadi salah satu alternatif solusi. Phimosis merupakan suatu kondisi dimana penis menjadi sulit atau tidak memungkinkan untuk ditarik ke atas .
Saat usia Captain 9 bulan, kami menemui dr. Dumaria Ketty Siagian, Sp.B, M.Kes. Dokter yang dirujuk oleh dokter Apip; dr. Erlin Juwita, Sp.A. Sunat/sirkumsisi Captain Apip dijadwalkan akan dilakukan pada 12 Oktober 2019 pukul 08.00 wib di RS YPK Mandiri. Wish us luck!
Persiapan sebelum Sunat atau Sirkumsisi
Untuk mempermudah proses pengecekan dan juga mengindari drama bocah pagi hari, kami memutuskan menginap sehari sebelumnya. Sehari sebelum operasi, Captain Apip menjalani pemeriksaan darah.
Malam harinya, kami dikunjungi oleh dokter anastesi (aku lupa namanya). Dokter anastesi dengan ramah mengenalkan diri dan menjelaskan beberapa prosedur yang akan dilakukan sebelum operasi. Semua terdengar normal dan informatif. Captain Apip akan dibius total dan diharuskan puasa. Puasa buat anak bayi 9 bulan lumayan membuat shock. Selama kurang lebih 6 jam, Captain Apip tidak boleh nenen atau makan, dimulai dari jam 2 pagi. Aku menyusui Captain Apip sampai tepat jam 2 pagi dan untungnya Captain Apip tidur nyenyak dan tidak rewel.
Pagi harinya sekitar pukul 06.00 wib, aku membersihkan badan Captain Apip dan memakaikan pakaian rumah sakit anak. Sembari menunggu jadwal operasi, Captain Apip tertidur dalam gendonganku, Sepertinya mengerti sekali kalau dia masih dalam masa puasa. Pukul 08.20 Captin Apip dibawa ke ruangan operasi dan tangisan pertama yang aku dengar pagi itu saat Captain Apip digendong suster ke ruangan operasi. Kalau sesuai jadwal, operasi harusnya hanya berlangsung sekitar ±15 menit. Tetapi berselang 1 setengah jam berikutnya, kami baru dipanggil masuk ke ruang pemulihan Captain Apip menangis, tampaknya baru saja sadar dari pengaruh anastesi.
Suster meminta aku untuk meyusui Captain Apip, kami berdua berbaring diatas kasur diselimuti penghangat. Tubuh Captain dingin akibat suhu ruangan operasi. Teringat kembali sensasi dingin ruangan operasi dan hangatnya selimut 9 bulan lalu setelah aku melahirkan. Captain kembali tertidur sambil aku susui, lelah dan lapar.
Selama kurang lebih 30 menit menemani Captain di ruangan pemulihan, saatnya kembali ke kamar dan bersiap pulang. Pasca sirkumsisi, Captain memang agak rewel gabungan sakit dan juga kurang tidur. Sore kami pulang ke rumah dan saatnya pemulihan. Bersambung.
[…] Sunat Bayi (Pengalaman Sirkumsisi Bayi); Part 2 […]