Liburan November 2017 lalu, keluarga pendekar wara wiri ke Kebun Binatang Bandung. Niat yang sudah lama terpendam untuk mengajak Nona Ifa melihat bentuk dan rupa binatang-binatang yang sebenarnya. Percobaan pertama ke Kebun Binatang saat liburan sekolah pertengahan tahun 2017 Bandung hanya sebatas melewati gerbang depan saja lalu berlalu pergi tanpa parkir, karena penuh dan ramainya pengunjung di sana. So, syarat pertama kalau mau ke Kebun Binatang Bandung sebaiknya tidak saat liburan masal hahaha.
Simak juga yaaLiburan keluarga pendekar lainnya.
Suasana Kebun Binatang Bandung
Minggu mendung di Bulan November, akhirnya kami mencoba kembali peruntungan mengunjungi Kebun Binatang Bandung. Rencana awal ingin sampai disana pukul 08.00 WIB pagi bergeser menjadi pukul 10.30 WIB. Pasrah saja disepanjang jalan kalau nanti sampai disana bakal ramai lagi dan susah dapat parkir. Nona Ifa juga sudah tidak sabar, seminggu ini sudah tidak henti-hentinya minta diceritakan seperti apa kebun binatang sambil menyebut nama-nama binatang. Kalau sampai batal maka kebayang deh situasi saat itu bakal mirip amukan Smaug T_T. Lagian rasanya ga tega kalau sampai terpaksa nyari alasan buat Nona Ifa.
Ternyaaaaa… setelah 15 menit perjalanan dari titik keberangkatan (cepat kali yaaa..) akhirnya keluarga duo pendekar sampai ke Kebun Binatang. Gerbang masuk yang terletak di belakang ITB Taman Sari mulai terlihat, perlahan mobil memasuki area parkir yang menurun dan dilanjutkan dengan jalan yang tidak rata (sepertinya jalan area parkir perlu diperbaiki, karena hampir berasa off-road). Tidak butuh waktu lama untuk parkir, dalam waktu tidak sampai lima menit, kami sudah diarahkan oleh juru parkir. Kondisi keramaian saat itu cukup pas. Sepertinya pertanda baik untuk menikmati liburan.
Berjalan ke pintu masuk pengunjung, sedikit menuruni beberapa anak tangga landai, kami disambut oleh papan hijau bertulisan ‘Bandung Zoo’ plus beberapa juru foto yang sudah mirip paparazzi, segala gerak gerik kita kena jepret hahaha.. jadi artis dalam hitungan menit 😎 . Foto ini nanti akan dipajang di pintu keluar dan bisa ditebus dengan harga Rp. 15.000/lembar. Yaah kita akhirnya nebus dua lembar karena terdorong perasaan eksis hahaha.
Loket Masuk Kebun Binatang Bandung
Setelah masuk melalui pintu pengunjung, tepat disebelah kanan ada loket penjualan tiket masuk. Biaya masuk ke Kebun Binatang Bandung saat itu Rp. 40.000/orang. Anak akan dikenakan biaya satu orang sejak menginjak usia 3 tahun. Berarti kali ini, Nona Ifa masih gratis masuk ke Kebun Binatang, yipieee.. Selanjutnya kita akan bertemu dengan dua petugas loket yang cekatan dan siap melayani pengunjung yang membeli tiket.
Pendekar isteri melakukan cash Rp. 80.000 untuk dua orang dewasa (pendekar isteri lupa menayakan apakah ada jenis pembayaran lain seperti debit 😐 ). Sebagai bukti telah membayar, kita akan mendapatkan gelang barcode. Gelang barcode-nya termasuk kualitas bagus, terbuat dari bahan kertas tebal dengan laminating plastik. Jadi, ga perlu khawatir kalau gelangnya bakal cepat copot atau robek karena basah (oleh keringat).
Gelang barcode ini akan di-scan saat melalui flap barrier selanjutnya, resmi sudah kita di Kebun Binatang Bandung. Keluarga duo pendekar memilih jalur sebelah kiri untuk memulai petualangan di Kebun Binatang Bandung. Satwa pertama yang akan kita lihat dari jalur ini adalah orang utan lalu berikutnya kuda, berlanjut ke satwa-satwa lainnya yang ternyata buanyaaak sekali.
Bagian dalam Kebun Binatang Bandung sangat luas ternyata, lumayan banget buat olah raga membuang lemak hahaha. Setiap kandang memiliki ukuran yang besar dan dibuat tampak sealami mungkin seperti habitat asli satwa. Dibagian depan kandang terdapat papan yang menginformasikan satwa didalamnya. Pengunjung diposisikan pada jarak yang nyaman dan aman untuk melihat satwa. Walau demikian, tetap selalu hati-hati yaa, mengawasi anak saat di Kebun Binatang Bandung.
Kebun Binatang Bandung memiliki daerah yang teduh dan panas. Daerah yang teduh terasa lembab karena matahari yang terhalang oleh pohon-pohon besar, kondisi jalannya agak licin karena lumut dan sisa hujan. Di bagian tengah Kebun Binatang Bandung, merupakan bagian yang terkena sinar matahari, disini banyak terdapat tempat berjualan, arena permainan anak-anak (mirip pasar malam), dan lahan kosong untuk piknik. Tikar disewakan oleh penjual sekitar. Suasana disini lebih segar, cahaya matahari yang masuk terasa nyaman. Perpaduan angin sepoi dan hangat matahari. Disini kita bisa melihat aneka burung dan juga bisa naik gajah lho yang tentunya ditemani oleh pawang gajah. Sayangnya Nona Ifa lebih suka menikmati melihat gajah daripada ikut naik gajah. Disisi agak pinggir Kebun Binatang, kita akan melihat koleksi primata.
Yakin yaa kalau udah muter Kebun Binatang secara keseluruhan, capek dan lapernya sudah nda nahan. Trus cari pertolongan pertama mengusir lapar dimana yaa? Jangan khawatir tepat setelah pintu keluar, tepat disebelah kiri ada CFC, tempat melepas lelah dan lapar sejenak.
Gallery Foto
Ini beberapa kolesi foto hasil wisata di Kebun Binatang Bandung. Yaa ga banyak, karena terlalu asik menikmati suasana dan karena keterbatasan kamera pendekar isteri, ada banyak beberapa binatang yang ga bisa di foto, alias hasilnya terlalu suram 🙄
Rating Mesayurini
Kebersihan: | |
Kenyamanan: | |
Lokasi: |