The Day Before
Lanjut cerita melahirkan bayi Apip. Dua hari sebelum HPL kami aku melakukan control kehamilan seperti biasa ditemani oleh Pendekar Jagoan. Berhubung dokter kesayangan, dr. Yusfa Rasyid, Sp.OG cuti, kali ini kami control dengan dr. H. Sutan Finekri Abidin, SpOG; dokter kandungan yang dirujuk oleh Yusfa dan ternyata juga ramah dan charming. Hasil konsultasi hari itu baik-baik saja dan aku diminta melakukan pemeriksaan cardiotocography atau CTG.
Sore itu sebenarnya aku sudah merasakan kontraksi dan rasanya seperti pertanda akan melahirkan (teringat kenangan melahirkan Nona Ifa), tetapi karena interval yang masih cukup lama sekitar 1 jam, aku masih berharap bisa melahirkan sesuai jadwal. Sore itu pula, kami memastikan kembali ke suster jaga mengenai jadwal operasi Caesar di Rabu, 8 Januari 2019.
Kurang lebih satu jam stengah, akhirnya proses CTG dan administrasi selesai. Salah seorang suster memberitahukan pesan dr. H. Sutan Finekri Abidin, SpOG bahwa bila terasa kontraksi maka sebaiknya aku segera ke rumah sakit.
Kami lalu pulang, waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB, ketika kami sampai di area gerbang perumahan. Rasa lapar membuat aku meminta pendekar jagoan melipir sebentar untuk makan. Malam itu pendekar jagoan sempat merasa tidak enak badan dan lemas dan akhirnya aku tidak menceritakan kontraksi yang aku rasakan. Optimis aku masih bisa melahirkan sesuai jadwal HPL, 2 hari lagi.
Perjalanan diiringi Kontraksi
Sekitar pukul 01.00 WIB, aku terbangun dan mulai merasakan kontraksi. Rasa sakit kontraksi yang kembali mengingatkan aku pada kehamilan pertama. Okee.. berdasarkan hasil perhitungan fix ini, kontraksi beneran, setiap 10 menit sekali. Aku keluar kamar dan mencoba tiduran di ruang tamu agar tidak mengganggu tidur Nona Ifa dan Pendekar jagoan yang sedang sakit, sambil berharap bayi jagoan dalam perutku mau menunggu sampai nanti pagi menjelang. Tak lama berselang, pendekar jagoan keluar, dan memutuskan untuk membawa ku ke rumah sakit. Kami meminta bantuan oma dan opa untuk ke rumah, menemani Nona Ifa.
Pukul 02.30 WIB, kami pergi ke rumah sakit RSIA YPK Mandiri. Kontraksi yang aku rasakan kini berubah menjadi per 5 menit sekali dan perjalanan alhamdullilah lancar tetapi buatku terasa sangat lama. Salut untuk semua ibu-ibu yang kuat menghadapi setiap detik kontraksi untuk menjalani proses persalinan ini.
Sekitar pukul 03.10 WIB, kami tiba di RSIA YPK Mandiri, Aku belum pernah mengalami ke rumah sakit dini hari. Tetapi diluar perkiraan ternyata kesigapan staff saat itu patut dikasih jempol. Aku kembali menjalani pemeriksaan CTG dan saat itu aku dinyatakan sudah pembukaan 3. Owh sakitnya sudah tak tertahankan, pemeriksaan apapun terasa tidak nyaman, dan setiap detiknya terasa begitu lama.
The Delivering
Pukul 05.30 WIB, suster memberi info kalau operasi akan berlangsung pukul 05.00 WIB. Berita baik plus berita buruk. Berita baik kalau sebentar lagi aku akan melahirkan, tetapi dilain sisi harus menunggu 30 menit lagi sakitnya kontraksi ini. Aku harus siap dan bertahan untuk 10 kali rasa kontraksi.
“Halo Bu, hari ini melahirkannya dibantu sama Saya yaa. Gpp kan?”
Di ruang operasi, aku sudah tidak terlalu merasakan tusukan jarum anastesi. Kontraksi ini terlalu kuat rasanya sampai mengalahkan rasa apapun. Tak lama kemudian, aku merasakan sensasi relaks dan perlahan rasa sakit tiba tiba hilang. Bersamaan dengan efek lelah, aku mulai mengantuk.
Ditengah setengah kesadaran, aku mendengar suara dr. H. Sutan Finekri Abidin, SpOG.
“Halo Bu, hari ini melahirkannya dibantu sama Saya yaa. Gpp kan?” tersenyum menenangkan. Sebelum operasi dimulai, beliau memimpin doa memohon kelancaran proses operasi dan keselamatan untuk aku dan bayi ku.. Aamiin.
Tidak berselang lama, aku mendengar tangisan anak laki-laki ku. Aku sempat merasakannya di dadaku saat proses IMD. Sesaat yang begitu berharga, satu kecupan di kening bayi lucu itu dan akhirnya aku terlelap tidur.
Waktu Pemulihan
Tak terasa hampir 1 jam pasca operasi, aku terbangun saat dikunjungi oleh Pendekar Jagoan, suami hebat yang bisa diandalkan, ditengah sakit masih tetap sigap. Siang itu tampaknya Pendekar Jagoan sudah baikan. Semua sehat dan baik saja dan Apip lucu banget, kata Pendekar Jagoan.
Masa pemulihan adalah salah satu proses yang aku suka, tempat tidur berlapis selimut hangat ini sangat nyaman dan efektif membuang rasa dingin selepas dari ruang operasi. Aku kembali tertidur, senang rasanya semua berjalan dengan baik. Alhamdullilah. Aku kembali tertidur.
Pukul 15.00 WIB, setelah berhasil membalik badan ke kiri/kanan, aku diperbolehkan ke kamar perawatan, sampai akhirnya sore sekitar pukul 18.00 WIB aku baru menatap dan menyentuh bayi jagoanku. Bayi lucu ini kami beri nama Rafif Agung Wibowo. Sejak kehamilan pertama kami sudah memilih nama untuk bayi perempuan dan laki-laki. Jika perempuan namanya adalah Rafifa (panggilannya Ifa), jika laki-laki namanya adalah Rafif (panggilannya Apip). Artinya adalah anak yang soleha/soleh. Alhamdullilah kebetulan kedua nama itu akhirnya dapat dipakai.
Hari itu kami menghabiskan sisa malam dengan beristirahat. Agar aku dapat memulihkan tenaga, sekitar pukul 20.00 WIB aku meminta suster untuk membawa Captain Apip ke kamar bayi. Sampai bertemu lagi besok ya, Nak. Besok kakak Ifa kemari menemani kita di rumah sakit sampai waktunya kita pulang ke rumah.
Jumat, 11 Januari 2019, Kami berempat, pulang ke rumah. Welcome home Captain Apip.
Related Story :